tuliskan contoh gejala geografi yang sesuai dengan pendekatan ekologi
Pendekatankeruangan menganalisa gejala-gejala atau fenomena geografi berdasarkan penyebarannya dalam ruang. Analisa keruangan dapat dijadikan dasar untuk perencanaan penggunaan lahan tertentu. Analisa keruangan mempelajari perbedaan karakteristik suatu wilayah, baik yang menyangkut keadaan alam maupun manusianya.
Pengertiandan Contoh Fenomena Geosfer dalam Kehidupan Sehari-hari. Menyajikan informasi terkini, terbaru dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle dan masih banyak lagi. Fenomena geosfer merupakan fenomena alam yang bisa dipelajari dengan ilmu Geografi. Fenomena ini dapat mempengaruhi keberlangsungan makhluk hidup di bumi
Sebagaicontoh: urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari pedesaan ke kota; masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling berinteraksi secara tetap dan memiliki kepentingan yang sama; enkulturasi yaitu proses seorang individu mempelajari dan menyesuaikan pikiran serta sikapnya dengan adat isiadat, sistem norma, dan
20Pertemuan V Tahapan Kegiatan Waktu Pendahuluan • Apersepsi: guru menyapa peserta didik, kemudian mengabsen. • Memberikan pertanyaan mengenai pendekatan-pendekatan dalam geografi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 15 Kegiatan Inti Mengamati • Menyimak mengenai pendekatan dalam ilmu geografi yang disampaikan oleh guru.
Selainitu, pendekatan geografi dapat berfokus pada suaty perilaku organisme dan juga perubahan fenomena lingkungan yang terjadi dengan mandiri tanpa keterkaitan. Contoh pendekatan ekologi dapat dilihat pada fenomena banjir di sebuah tempat atau wilayah .
Site De Rencontre Des Femmes Françaises. Pendekatan geografi dan contohnya – Ilmu geografi merupakan ilmu yang membahas mengenai gejala alam dan fenomena geosfer yang ada di muka bumi. Pengertian geografi menurut para ahli juga meliputi hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan alam sekitarnya serta interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Secara umum, pembagian ruang lingkup geografi bisa dibedakan menjadi geografi fisik, geografi sosial dan geografi regional. Dalam ilmu dan konsep geografi juga ada beberapa langkah dan metode pembelajaran khusus yang dikenal sebagai pendekatan geografis. Pengertian pendekatan geografi adalah langkah dan metodologi khusus untuk melakukan analisa dan memahami bermacam-macam gejala serta fenomena geosfer, terutama pada interaksi antara makhluk hidup terhadap lingkungannya. Macam-macam pendekatan yang digunakan dalam ilmu geografi juga didasarkan pada prinsip geografi yang meliputi prinsip distribusi, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi. Dengan begitu, metode dalam ilmu geografi juga saling bersinergi. Pendekatan Geografi dan Contohnya Ada 3 tiga pendekatan geografi yaitu pendekatan keruangan spasial, pendekatan lingkungan ekologi dan pendekatan kompleks wilayah regional. Berikut akan dijelaskan pendekatan geografi dan contohnya secara lengkap. 1. Pendekatan Spasial Keruangan Pendekatan keruangan atau spacial analysis merupakan pendekatan yang khas dalam ilmu geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-masing aspek geografi secara spasial atau keruangannya. Dalam pendekatan ini peneliti akan mengkaji kesemaan atau perbedaan suatu fenomena geosfer lewat aspek keruangan. Aspek-aspek ruang dan spasial geografi meliputi faktor lokasi, kondisi alam dan kondisi sosial budaya masyarakat. Peneliti juga harus memperhatikan distribusi atau persebaran, interelasi dan interaksinya. Pada akhirnya, diharapkan akan didapatkan manfaat bagi manusia terkait dengan pendekatan spasial geografis ini baik dalam aspek hidrologi, pedologi dan klimatologi. Contoh Pendekatan Spasial Contoh pendekatan keruangan atau spasial misalnya sebidang tanah berharga mahal karena tanahnya bersifat subur dan terletak di tempat yang strategis. Peneliti menilai nilai tanah berdasarkan produktivitas pertanian dan nilai ruangnya yaitu letak yang strategis. 2. Pendekatan Ekologi Lingkungan Pendekatan ekologi didasarkan pada prinsip ilmu biologi yaitu interelasi yang menonjol antara makhluk hidup dan lingkungannya. Tujuan dilakukan pendekatan ini adalah untuk mengkaji fenomena geosfer dengan memperhatikan interaksi antara organisme dengan lingkungannya. Aspek yang diteliti dalam pendekatan lingkungan antara lain adalah interaksi komponen fisikal alamiah dan nonfisik sosial. Selain itu, pendekatan geografi ini juga berfokus pada perilaku organisme dan perubahan fenomena lingkungan yang terjadi secara mandiri tanpa keterkaitan. Contoh Pendekatan Ekologi Contoh pendekatan ekologi dapat dilihat pada fenomena banjir di suatu daerah. Fenomena ini bisa diidentifikasi melalui tahapan-tahapan dalam pendekatan ekologi yang hasilnya kemudian dapat dianalisa untuk menemukan solusi masalah. Identifikasi yang dilakukan meliputi identifikasi kondisi fisik, identifikasi sikap dan perilaku masyarakat serta analisis interaksi. Pertama dilakukan identifikasi fisik untuk menemukan kondisi fisik lingkungan yang mendorong terjadinya fenomena banjir, misalnya seperti topografi, jenis tanah, curah hujan dan kondisi bangunan di daerah banjir tersebut. Kemudian dilakukan identifikasi sikap dan perilaku masyarakat untuk menemukan sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola alam di lokasi tersebut, misalnya alih fungsi lahan pertanian, penggundulan hutan, kebiasaan membuang sampah dan pola pemukiman yang dibangun di daerah tersebut. Terakhir dilakukan analisa interaksi ekologi terkait hubungan antara identifikasi fisik dan sikap yang dianalisa untuk menemukan alternatif pemecahan masalah. 3. Pendekatan Regional Kompleks Wilayah Pendekatan regional atau analisis kompleks wilayah dilakukan dengan membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan secara komprehensif. Secara umum, pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan spasial dan ekologi. Analisis ini menekankan adanya diferensiasi areal atau perbedaan karakteristik pada tiap-tiap wilayah di bumi. Hal ini kemudian mendorong adanya interaksi antara suatu wilayah dengan wilayah lain. Nantinya hasil pendekatan studi wilayah kemudian tertuang menjadi peta dan dipelajari melalui disiplin ilmu kartografi. Contoh Pendekatan Regional “ Contoh pendekatan regional adalah dalam membangun rumah atau bangunan harus dilihat dari karakteristik wilayahnya. Misalkan membangun rumah di daerah rawan banjir atau dekat pantai maka fondasi akan lebih ditinggikan untuk mengantisipasi terjadinya banjir atau pasang air laut. Nah demikianlah referensi mengenai 3 macam pendekatan geografis dan contohnya beserta pengertian dan penjelasan lengkapnya. Semoga referensi geografi tersebut bisa menambah wawasan.
Kali ini kita akan membahas lengkap mengenai pendekatan geografi yang sering digunakan oleh peneliti dan praktisi serta juga sering dipelajari dalam dunia pendidikan baik di SMA maupun juga di perkuliahan. Kebanyakan orang, ketika mendengar kata “geografi”, hal yang paling terbayangkan pertama kali adalah mempelajari masalah bumi, samudera, benua, lapisan bumi, gunung berapi dan lain sebagainya. Padahal ya, pada kenyataannya geografi ini sangat luas sekali untuk dipelajari. Supaya lebih memahami tentang ilmu geografi, baca dahulu artikel yang mengulas Ilmu Geografi dan Cabang Ilmunya. Salah satu hal yang dipelajari dalam ilmu geografi adalah pendekatan untuk mempelajari ilmu geografi itu sendiri. Ingin tau lebih mengenai ini ? Yuk, langsung saja pada pembahasan utamanya ya. Daftar Isi 1Pengertian Pendekatan Geografi3 Pendekatan Geografi1. Pendekatan Keruangan2. Pendekatan Ekologi3. Pendekatan Kompleks Wilayah Pengertian Pendekatan Geografi Secara umum, pendekatan geografi merupakan sebuah cara pandang terhadapat ilmu geografi dalam hal mengkaji dan memahami sebuah gejala yang ada di fenomena geosfer. Pada kenyataannya, setiap ilmu pasti memiliki pendekatannya masing-masing untuk menganalisis sebuah fenomena begitu juga ilmu geografi. Terdapat 3 pendekatan dalam ilmu geografi, yaitu pendekatan keruangan, pendekatan ekologi dan juga pendekatan wilayah kompleks. 1. Pendekatan Keruangan Pendekatan yang pertama digunakan adalah pendekatan keruangan, yaitu pendekatan yang mengkaji persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Sebagai contoh untuk pendekatan keruangan adalah untuk pembukaan sebuah pemukiman baru yang berpotensi menjadi padat penduduk, maka hal yang harus dipertampangkan adalah semua hal yang berkaitan dengan wilayah yang digunakan. Aspek ini mulai dari kondisi tanah, kondisi bencana, air tanah dan lain sebagainya. 2. Pendekatan Ekologi Pendekatan geografi yang kedua adalah pendekatan ekologi. Pendekatan ini mengkaji sebuah fenomena dibandingkan dengan interaksi antara organisme hidup dan lingkungan yang menjadi objek kajiannya. Jadi, hal yang paling menonjol adalah bagaimana cara mempelajari interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ada banyak hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut. Manusia tergantung kepada alam Manusia menguasai alam Manusia saling mempengaruhi ala 3. Pendekatan Kompleks Wilayah Nah, yang terakhir adalah pendekatan analisis kompleks wilayah. Pendekatan ini merupakan pendketan yang spesifik pada hubungan atau interaksi antarwilayah yang saling membutuhkan dan kerjasama. Misalnya yang paling mudah adalah adanya perdangan yang terjadinya pertukaran antar kebutuhan komoditas. Pertukaran ini terjadi karena setiap wilayah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam produksi hasil kekayaan alamnya. Sebenarnya, penjelasan diatas sudah sangat Aku singkat sedemikian rupa supaya tidak panjang dan bertele-tele. Semoga mudah dipahami ya. Artikel Terkait Lainnya Memahami Apa itu Penginderaan Jauh Budaya Lokal Adalah Pertanyaan Umum Apa yang dimaksud dengan pendekatan keruangan?Pendekatan keruangan , yaitu upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Pendekatan kewilayahan?Kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan,dalam mengkaji wilayah yang memiliki karakteristik wilayah yang khas dan dapat dibedakan satu sama lain. Pendekatan spasial adalah suatu?Metode untuk memahami gejala tertentu agar mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam melalui media ruang yang dalam hal ini variabel ruang mendapati posisi utama dalam setiap analisis
Alam pada dasarnya tidaklah bersifat statis, tapi selalu menunjukkan gejala-gejala yang dapat menyebabkan perubahan di struktur bumi. Sebelum suatu fenomena di bumi dikatakan sebagai bencana alam, maka kejadian itu adalah gajala kejadian alam. Waktu manusia tidak sebanding dengan dengan waktu geologi. Gejala alam dapat menjadi arti bencana alam ketika waktu manusia berpotongan dengan waktu geologi. Terjadinya gejala alam memang diperlukan di muka bumi, contohnya saja adanya udara yang segar, lautan yang menyimpan kekayaan yang melimpah, kegunaan pegunungan yang menawarkan keindahan dalam beragam macam pemandangan alam. Gejala alam bisa dikatakan sebagai bentuk nyata yang terjadi akibat serangkaian gejala-gejala yang terjadi di alam yang dapat dirasakan oleh manusia maupun makhluk hidup lainnya. Gejala alam merupakan peristiwa yang disebabkan oleh aktivitas alam. Disisi setidaknya dapat dipahami bahwa gejala alam adalah bentuk peristiwa yang terjadi secara alami dan disebabkan oleh perubahan yang berada di Bumi. Berdasarkan faktor penyebabnya, gejala alam dapat dibedakan menjadi 2, yang diantaranya adalah gejala abiotik dan gejala alam biotik. Contoh Gejala Alam Terdapat beragam contoh gejala alam yang terjadi baik di negara kita khusunya maupun terjadi di dunia pada umumnya. Adapun hal tersebut tersebut berbeda dengan fenomena sosial, baik dari pengelompokan ataupun waktu terjadinya. Berikut penjelasannya Populasi Eceng Gondok yang Membeludak Di ekosistem rawa, populasi eceng gondok dapat berkembangbiak dengan begitu cepat. Eceng gondok yang dapat berkembang dengan mudah terutama pada ekosistem air tawar yang kaya kandungan nitrogen berpengaruh besar terhadap laju pendangkalan rawa. Penyebaran Virus HIV Virus ini hingga saat ini belum ditemukan vaksinnya. Virus ini pada mulanya hanya ditemukan pada hewan sebangsa simpane di Benua Afrika. Namun karena kesamaan jumlah kromosom, virus ini akhirnya dapat menjangkiti manusia. Penyebarannya virus ini sangat sulit untuk dikendalikan karena metode penularannya sangat bervariasi. Longsoran Salju Longsoran salju merupakan bahaya geofisika yang mengakibatkan longsornya salju berukuran besar atau massa batu di lereng gunung, yang terjadi ketika penumpukan materi dilepaskan menuruni lereng. Fenomena tersebut adalah salah satu bahaya utama yang dihadapi wilayah pegunungan pada musim dingin. Salju bisa bercampur dengan udara dan membentuk awan bubuk yang dapat longsor. Tanah Longsor Tanah longsor adalah bencana yang melibatkan unsur-unsur tanah, termasuk batu, pohon, bagian rumah, dan hal lain yang mungkin terjadi. Tanah longsor dapat disebabkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, atau ketidakstabilan umum di tanah sekitarnya. Lumpur longsoran atau lumpur, adalah kasus khusus tanah longsor, di mana hujan deras menyebabkan tanah gembur di tanah yang terjal runtuh dan meluncur ke bawah. Gempa bumi Gempa bumi adalah getaran di permukaan bumi yang terjadi akibat pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi dapat terjadi karena adanya pergerakan kerak Bumi lempeng Bumi. Untuk frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami selama periode waktu. Kebakaran hutan Kebakaran hutan adalah kebakaran yang tidak terkendali yang membakar di daerah hutan belantara. Penyebab umumnya adalah petir, pembakaran, letusan gunung berapi, dan awan piroklastik dari gunung berapi aktif, serta akibat kecerobohan manusia. Itu bisa menjadi ancaman bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan juga satwa liar. Banjir Banjir adalah limpahan hamparan air yang menenggelamkan tanah. Banjir biasanya terjadi ketika volume air di dalam badan air, seperti sungai atau danau, melebihi kapasitas totalnya, sebagai hasilnya sebagian air mengalir ke luar dari badan air tersebut. Kekeringan Kekeringan adalah suatu periode ketika suatu wilayah menderita kekurangan persediaan air selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Umumnya, ini terjadi ketika suatu daerah menerima curah hujan di bawah rata-rata secara konsisten. Sehingga hni dapat memiliki dampak besar pada ekosistem dan pertanian di wilayah yang terkena dampak. Meskipun kekeringan dapat bertahan selama beberapa tahun, bahkan kekeringan yang singkat dan intens dapat menyebabkan kerusakan signifikan dan membahayakan ekonomi lokal. Angin topan Angin topan adalah angin yang berhembus dengan kekuatan kencang atau sangat kuat, yang biasanya terjadi di daerah beriklim tropis, terutama di daerah yang dekat dengan garis balik utara dan garis balik selatan kecuali daerah yang sangat dekat garis khatulistiwa. Wujud dari arti angin ini berupa pusaran angin yang kencang dengan kecepatan angin sekitar 120 km/ jam atau lebih, bahkan dapat mencapai kecepatan angin topan mencapai hingga 250 km per jamnya. Tornado Tornado adalah fenomena berputarnya kolom udara dengan kecepatan tinggi yang membentuk hubungan antara jenis awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Tornado umumnya mempunyai kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Gunung Meletus Gunung meletus adalah fenomena ketika gunung berapi aktif dan melepaskan lava dan gas beracun ke udara. Mulai dari letusan kecil setiap hari hingga letusan super yang sangat jarang terjadi di mana gunung api mengeluarkan setidaknya kilometer kubik material. Beberapa letusan membentuk aliran piroklastik, yang merupakan awan abu dan uap bersuhu tinggi yang dapat menuruni lereng gunung dengan kecepatan melebihi kecepatan sebuah pesawat terbang. Tsunami Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebakan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan tersebut dapat disebabkan karena terjadinya gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut. Badai salju Badai salju merupakan fenomena terjadinya badai saat udara yang hangat dan basah bertemu dengan udara yang dingin. Penggabungan antara massa udara yang hangat, basah, dan dingin tersebut dapat mencapai diameter 1000 km atau lebih. Adapun faktor penyebab gejala alam atas terjadinya badai salju adalah perbedaan suhu udara yang hangat, dingin, dan basah. Suhu udara yang berbeda dapat memengaruhi gerakan, isi uap, dan suhu massa udara. Perbedaan itulah yang sangat berpengaruh pada jenis dan keparahan badai salju. Hujan Es Hujan es merupakan presipitasi yang terdiri dari bola-bola es, yang terbentuk melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku. Hujan es bukan hanya dapat terjadi wilayah subtropis, tetapi juga dapat terjadi di daerah ekuator. Proses lain yang dapat menimbulkan hujan es adalah pembekuan, ketika uap air yang lewat dingin kemudian tertarik ke permukaan benih-benih es yang terjadi karena terjadi pengembunan yang mendadak sehingga terbentuklah es dengan ukuran yang besar. El Nino El Nino dalam bahasa Spanyol diartikan sebagai anak laki-laki merupakan suatu fenomena perubahan iklim secara global yang disebabkan oleh memasnasnya suhu di permukaan air laut Pasifik bagian timur. Peristiwa El Nino dapat diketahui secara kasat mata oleh orang- orang, khusunya para nelayan dari Peru ataupun Ekuador. El Nino biasanya terjadi menjelang bulan Desember. La Nina La Nina dalam bahasa Spanyol diartikan sebagai anak perempuan adalah kebalikan dari El Nino. La Nina merupakan suatu kondisi dimana suhu permukaan air laut di kawasan Timur Equador atau di lautan Pasifik mengalami penurunan. La Nina berbeda dengan El Nino karena fenomena ini tidak bisa dilihat secara fisik. Periodenya terjadinya La Nina juga tidak tetap. Fenomena ini memiliki periode 2-7 tahun. Pelapukan Pelapukan merupakan proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi. Hasil dari proses pelapukan berupa batuan sedimen dan tanah soil. Erosi Erosi adalah terjadinya pengikisan di bagian permukaan tanah bagian atas oleh pergerakan air ataupun angin. Erosi dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti karena faktor alam maupun karena ulah atau aktivitas yang dilakukan manusia yang dapat mengakibatkan hilangnya unsur hara tanah, yang berdampak pada hilangnya daya serap tanah terhadap air, maupun berkurangnya struktur tanah yang nantinya akan berpengaruh pada tanaman yang tumbuh di atasnya. Terbentuknya Pelangi Pengertian pelangi merupakan salah satu gejala alam yang kemunculannya sulit diprediksi. Tapi biasanya muncul setelah hujan, meskipun tidak selalu setelah hujan ada pelangi. Pelangi terbentuk karena adanya pembiasan cahaya, yang akan menghasilkan spektrum warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu atau mejikuhibiniu. Selanjutnya warna-warna itu mengalami pemantulan di belakang tetes hujan, yang mengakibatkan cahaya tampak melengkung menjadi pelangi. Tebentuknya Aurora Aurora ialah pedaran cahaya yang berwarna yang terdapat di atas cakrawala daerah yang berada di lintang tinggi yang terjadi karena adanya pembelokan arah angin Matahari oleh medan magnet bumi ke daerah kutub dan terjadi reaksi dengan partikel molekul di atmosfer. Ada dua jenis Aurora yaitu aurora yang berada di daerah kutub utara Aurora Borealis dan aurora yang ada di kutub selatan Aurora Australis. Gerhana Gerhana juga menjadi salah satu peristiwa di mana satu objek astronomi tersebut menutupi cahaya dari objek lain, kondisi ini terjadi seperti gerhana matahari ketika bulan menutupi matahari atau gerhana bulan ketika bumi berada di antara matahari dan bulan. Kilat dan Petir Kilatan cahaya dan suara ledakan yang disebabkan oleh muatan listrik yang besar yang terjadi selama terjadi kilat dan petir adalah salah satu bentuk adanya gejala alam yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini sendiri tentu saja menjadikan bahwa gerakan alam seolah ada yang mengatur. Aurora Aurora juga menjadi salah satu fenomana dalam gejala alam. Biasanya kondisi ini terjadi ketika cahaya alami yang terlihat di langit utara dan selatan, biasanya di wilayah kutub yang disebabkan oleh interaksi partikel bermuatan dari matahari dengan atmosfer bumi. Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa gejala alam adalah peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika, dan kemudian tidak diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia. Prihal ini misalnya saja bakteri, penuaan, bencana alam. Adapun untuk contoh terjadinya gejala alam misalnya letusan gunung berapi, cuaca, dan pembusukan. Tetapi yang perlu dipahami sebagaimana yang dikatakan oleh Stephen Nelson, seorang spesialis gunung api dan kepala Departemen Bumi dan Ilmu Lingkungan di Universitas Tulane “Kita tidak akan memiliki udara dan air bersih tanpa adanya gunung api dan kita tidak akan memiliki gunung tanpa terjadinya gempa bumi”. Nah, demikianlah serangkaian penjelasan serta pengulasan secara lengkap mengenai contoh gejala Alam di Indonesia dan dunia pada saat ini. Semoga melalui tulisan singkat ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan segenap pembaca sekalin.
Jakarta - Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi. Dalam mengkaji objek-objek geografi, dibutuhkan suatu hal untuk memahaminya lebih dalam atau yang disebut dengan pendekatan adalah suatu cara untuk memperoleh pemahaman secara mudah dalam memahami sesuatu. Untuk mempelajari geografi, pendekatan yang digunakan meliputi; pendekatan keruangan, ekologi, historis, dan pendekatan siswa kerap bingung membedakan antara pendekatan keruangan dengan ekologi. Sebab, kedua pendekatan ini hampir mirip. Agar lebih jelas, simak penjelasan di bawah Pendekatan Keruangan Spatial ApproachPendekatan keruangan adalah pendekatan yang menganalisis gejala-gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam adalah seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang menjadi tempat hidup tumbuhan, hewan dan Buku Mengenal Geografi untuk Kehidupan Paket C Setara SMA/MA oleh Kemdikbud, pendekatan keruangan mendasarkan sudut pandangnya pada persamaan dan perbedaan struktur, pola, dan proses dalam suatu ruang. Berkaitan dengan unsur pembentuk ruang yaitu kenampakan titik, garis, dan Terbentuknya wilayah gunung berapi karena aktivitas vulkanisme2. Pendekatan Kelingkungan atau Ekologis Ecological ApproachPendekatan keruangan atau ekologis adalah pendekatan yang menganalisis keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan variabel lingkungan yang sendiri adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme hidup dan geografi ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada serta perilaku manusia. Interelasi keduanya inilah yang menjadi ciri khas pendekatan dua pengaruh yaitu pengaruh kegiatan manusia terhadap lingkungan dan pengaruh fenomena alam terhadap manusia yang tinggal di daerah pegunungan akan memiliki aktivitas yang berbeda dengan manusia yang tinggal di pesisir Perbedaan Pendekatan Keruangan dan Ekologi?Pendekatan keruangan dan ekologi memiliki fokus yang berbeda. Pada pendekatan keruangan, ahli geografi akan berfokus pada objek geografi serta sebab akibatnya dalam ruang pendekatan ekologi, akan berfokus pada aktivitas manusia yang mempengaruhi lingkungan contoh, jika ingin membahas banjir melalui pendekatan keruangan, kamu bisa membahas tentang naiknya curah hujan menyebabkan jika kamu ingin membahas dengan pendekatan ekologi, maka kamu akan membahas penyebab buang sampah sembarangan warga sebagai penyebab banjir pendekatan keruangan akan berfokus pada interaksi objek geografi dalam suatu ruang, sedangkan pendekatan ekologis akan berfokus pada bagaimana aktivitas manusia mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Simak Video "Survei Capres IPS Prabowo di Atas Ganjar-Anies" [GambasVideo 20detik] nir/faz
Setiap objek ilmu pengetahuan pada dasarnya sama yaitu fenomena di permukaan bumi dan yang membedakan ilmu satu dengan ilmu lainnya adalah metode pendekatannya approach. Permukaan bumi ini banyak dibangun oleh gaya alami seperti gaya endogen dan gaya eksogen seperti gunung api, pantai, sungai, danau dan lainnya. Baca juga Klasifikasi iklim Koppen dan cirinya Permafrost, fenomena tanah membeku Akan tetapi kehadiran manusia dalam ruang permukaan bumi mampu merubah struktur permukaan bumi itu sendiri. Dalam hal ini akan terjadi ini interaksi antara manusia dengan lingkungan. Interaksi manusia dengna lingkungan ini dapat dianalisa dengan pendekatan ekologi atau kelingkungan. Geografi pada dasarnya merupakan ilmu antroposentris yaitu melihat manusia dalam dua sisi yaitu imanen dan transenden. Imanen artinya manusia mejadi bagian dari unsur alam itu sendiri sama halnya seperti hewan dan tumbuhan. Sementara transenden artinya manusia punya tanggung jawab lebih dari mahluk lainnya karena manusia dibekali akal pikiran. Setiap perlakukan terhadap alam harus dipikirkan matang-matang untuk meminimalisir dampak negatif di kemudian hari. Pemukiman Kumuh Merusak Kondisi Lingkungan Dalam ekologi dikenal konsep "man ecological dominant" artinya manusia mendominasi alam atua lingkungan. Perkembangan peradaban manusia membuat lingkungan berubah drastis dan berdampak pada bencana atau kerusakan yang muncul seperti polusi, pencemaran, longsor, banjir dan lainnya. Contoh pendekatan kelingkungan dalam kajian geografi adalah sebagai berikut Longsor merupakan suatu gerakan tanah yang terjadi menuruni lereng secara cepat. Pada dasarnya longsor biasa terjadi bila curah hujan tinggi. Faktor alami seperti struktur tanah yang kurang baik dengan kemiringan lereng yang curam bisa menjadi faktor terjadinya longsor saat musim hujan tiba. Jika ini yang terjadi maka bukan pendekatan lingkungan yang digunakan karena faktor alami ruang yang bekerja tidak ada aktifitas manusia yang memicu. Beda halnya jika terjadi longsor, namun ini terjadi karena daerah lereng bukit misalnya dibuat lahan pertanian dan tanaman keras dihilangkan. Ini tentu menambah batas kritis lereng. Saat hujan terjadi maka longsor akan terjadi karena diawali aktifitas manusia pada lereng tersebut. Inilah yang dinamakan pendekatan kelingkungan. Artinya setiap fenomena dalam ruang bisa dikaji secara alamiah dan dengan melihat interaksi manusia di dalamnya.
tuliskan contoh gejala geografi yang sesuai dengan pendekatan ekologi